5 Pantangan Batuk Rejan

5 Pantangan Batuk Rejan

Batuk rejan atau disebut dengan pertusius adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Bordetella pertussis di saluran pernapasan dan merupakan penyakit menular. Penyakit ini dapat menular melalui udara.

Udara bisa terkontaminasi bakteri yang disebarkan oleh orang yang terinfeksi, terutama saat mereka bersin atau batuk. Orang yang menghirup udara tersebut, besar kemungkinan untuk terinfeksi penyakit ini.

Bakteri yang masuk akan mempengaruhi paru-paru dan saluran udara yang menyebabkan seseorang batuk keras dan tak terkendali.

Jika Anda mengalami batuk dalam kurun waktu yang lama, mungkin Anda mengidap batuk rejan. Gejalanya meliputi demam dan batuk keras yang dibarengi dengan tarikan napas dengan nada tinggi. Batuk yang keras ini terdengar seperti teriakan atau rejan.

Batuk rejan akan membuat Anda mengalami pembengkakan di saluran pernapasan. Saluran pernapasan yang bengkak akan mempersulit Anda untuk bernapas.

Ini merupakan penyakit serius, jika tidak segera ditangani akan menimbulkan komplikasi, salah satunya yaitu pneumonia. Batuk yang sangat keras juga dapat menyebabkan tulang rusuk mengalami luka.

Kondisi ini dapat menyebabkan penderita mengalami gagal napas yang berakhir pada kematian. Agar hal tersebut tidak terjadi, Anda dapat mencegahnya dengan vaksinasi.

Di Indonesia, vaksin yang digunakan yaitu DPT yang merupakan kombinasi dari vaksin difteri, pertussis, dan tetanus.

Penyakit ini dapat menyerang orang-orang dari segala usia, terutama bayi yang berusia dibawah satu tahun dan belum mendapatkan vaksinasi DPT secara lengkap.

Jika Anda telah berkontak erat dengan seseorang yang terinfeksi bakteri Bordetella pertussis, Anda membutuhkan antibiotik untuk melawan bakteri yang akan mencegah Anda terinfeksi.

Selain vaksinasi dan antibiotik, ada beberapa pantangan yang perlu dihindari agar batuk tidak semakin parah. Berikut lima pantangan batuk rejan.

Lima Pantangan Batuk Rejan

Merokok

Merokok harus dihindari oleh seseorang yang pengidap batuk rejan. Kebiasaan merokok dapat memicu iritasi pada lapisan tenggorokan dan memancing batuk kambuh. Berhenti merokok dan menghindari kegiatan yang berdekatan dengan asap maupun debu akan membantu mengurangi batuk.

Makanan Pedas

Hal lain yang harus dihindari agar batuk tidak kambuh yaitu tidak mengonsumsi makanan pedas. Kebanyakan orang menyarankan untuk makan makanan pedas ketika seseorang terserang penyakit seperti flu atau pilek.

Namun untuk pengidap batuk rejan, Anda benar-benar harus menghindari makanan pedas ketika Anda masih dalam keadaan batuk. Makanan pedas akan membuat radang tenggorokan Anda menjadi semakin parah, dan juga menimbulkan iritasi pada tenggorokan.

Makanan berminyak

Sama halnya dengan makanan pedas, makanan berminyak seperti gorengan juga dapat memperburuk kondisi tenggorokan dan peradangan Anda. Hindari makan-makanan berminyak agar tidak memicu batuk Anda kambuh.

Minuman berkafein

Ketika batuk menyerang, Anda membutuhkan lebih banyak cairan supaya tetap terhidrasi. Hindari minuman berkafein seperti, kopi dan teh yang dapat meningkatkan keluarnya cairan dan garam dari tubuh Anda.

Makanan Olahan Susu

Seseorang yang mengidap batuk rejan harus menghindari makanan yang berasal dari olahan susu, seperti yoghurt atau es krim. Produk olahan susu ini memang menjadi makanan favorit, terutama kandungan proteinnya yang banyak serta mineral yang baik untuk kesehatan tubuh.

Namun untuk pengidap batuk rejan, dianjurkan untuk tidak mengonsumsi produk olahan susu karena terbukti bahwa produk tersebut hanya akan menyebabkan penumpukan lendir atau dahak yang akan membuat peradangan semakin parah.

Ketika Anda merasakan batuk kambuh, lima pantangan batuk rejan diatas harus dihindari agar batuk tidak semakin parah.

Exit mobile version