Ketahui 10 Penyebab Kanker Serviks Pada Wanita

Ketahui 10 Penyebab Kanker Serviks Pada Wanita
Penyebab Kanker Serviks Pada Wanita

Penyebab kanker serviks pada wanita secara pasti masih belum diketahui. Namun, lebih dari 99% kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi human papilloma virus (HPV).

HPV merupakan kelompok virus yang menginfeksi leher rahim. Virus ini umumnya menular melalui hubungan seksual.

Tidak hanya itu, kemunculan kanker ini juga berhubungan erat dengan faktor keturunan dan penyakit menular seksual.

Sama halnya dengan jenis kanker lainnya, kanker serviks juga bisa mengancam nyawa. Sayangnya, kanker serviks tidak menyebabkan gejala di awal perkembangannya sehingga keberadaan kanker serviks sering kali baru terdeteksi setelah kondisinya cukup parah.

Pada umumnya, wanita yang memiliki kanker serviks stadium awal, tidak akan merasakan keluhan apa pun. Ada beberapa gejala yang bisa kamu waspadai sebagai gejala kanker serviks.

Perdarahan bisa menjadi gejala dari kanker serviks. Perdarahan yang terjadi di luar siklus menstruasi, masa menopause, hingga setelah berhubungan intim.

Selain itu, pengidap kanker serviks akan mengalami keputihan yang abnormal. Keputihan yang dialami memiliki warna coklat atau kemerahan, berbau, dan menyebabkan vagina terasa gatal dan iritasi.

Tidak hanya itu, nyeri panggul yang tidak kunjung membaik juga perlu diwaspadai sebagai kanker serviks.

Perlu Anda ketahui, terdapat banyak faktor penyebab kanker serviks pada wanita yang sebenarnya bisa dikendalikan. Faktor tersebut terkait dengan kebiasaan pola hidup tidak sehat dan mengabaikan masalah kesehatan tertentu.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali beberapa kebiasaan penyebab kanker serviks yang sebaiknya dihindari para wanita.

Penyebab Kanker Serviks Pada Wanita

Berikut ini adalah beberapa faktor risiko penyebab kanker serviks yang perlu diwaspadai:

Aktivitas seks berisiko

Beberapa faktor yang berkaitan dengan riwayat seksual dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Risiko ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh peningkatan kemungkinan paparan HPV.

Aktivitas seks yang berisiko yaitu aktif secara seksual pada usia muda terutama di bawah 18 tahun. Selain itu, memiliki banyak pasangan seksual atau satu pasangan yang dianggap berisiko tinggi terinfeksi HPV juga bisa meningkatkan risiko wanita terkena kanker serviks.

Trending :   Pentingnya Olahraga Untuk Menjaga Kesehatan Mental

Merokok dan sering terpapar asap rokok

Kebiasaan merokok menjadi salah satu pemicu kanker serviks pada wanita. Seseorang yang merokok dan orang-orang di sekitarnya akan terpapar banyak bahan kimia penyebab kanker yang mempengaruhi organ selain paru-paru.

Zat berbahaya ini diserap melalui paru-paru dan dibawa dalam aliran darah ke seluruh tubuh. Wanita yang merokok sebanyak dua kali lebih akan berisiko terkena kanker mulut rahim.

Produk sampingan tembakau telah ditemukan di lendir serviks wanita yang merokok. Para peneliti percaya bahwa zat ini merusak DNA dalam sel leher rahim dan menyebabkan kanker serviks.

Tak hanya itu, merokok juga membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lebih lemah sehingga kurang efektif dalam melawan infeksi HPV.

Hamil di usia muda

Hamil di usia muda atau kurang dari 20 tahun juga bisa jadi salah satu faktor penyebab kanker serviks pada wanita. Kehamilan ini lebih berisiko ketimbang wanita yang hamil di usia matang antara 25 tahun sampai 30 tahun.

Jarang makan buah dan sayur

Wanita dengan berat badan berlebih dan jarang mengonsumsi buah dan sayur lebih berisiko terkena kanker serviks karena kurang asupan antioksidan, karotenoid, flavonoid, dan folat yang penting untuk menangkal virus HPV penyebab kanker serviks.

Sistem kekebalan tubuh yang lemah

Seorang wanita dengan sistem imun tubuh yang lemah umumnya lebih rentan terinfeksi HPV, misalnya penderita HIV/AIDS.

Selain itu, wanita yang menjalani pengobatan untuk menekan daya tahan tubuh, seperti pengobatan kanker dan penyakit autoimun, juga lebih berisiko terinfeksi HPV yang dapat memicu terjadinya kanker serviks.

Sistem kekebalan tubuh penting dalam menghancurkan sel kanker dan memperlambat pertumbuhan serta penyebarannya.

Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang (pil KB)

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kontrasepsi oral atau pil KB dalam waktu yang lama, dapat meningkatkan risiko kanker serviks.

Sebagai alternatif yang lebih aman untuk mencegah kanker serviks, pilihlah metode kontrasepsi lain, seperti IUD atau KB spiral.

Namun, memang masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan pil KB yang dapat memicu terjadinya kanker serviks tersebut.

Trending :   Apakah Kopi Baik Untuk Otak Anda?

Untuk memilih jenis kontrasepsi yang tepat dan cocok, sebaiknya konsultasikan ke dokter kandungan lebih dulu.

Infeksi Chlamydia

Chlamydia adalah jenis bakteri yang relatif umum yang dapat menginfeksi sistem reproduksi. Bakteri ini disebarkan melalui kontak seksual.

Wanita yang terinfeksi Chlamydia sering tidak memiliki gejala dan mereka mungkin tidak tahu bahwa mereka terinfeksi sama sekali, kecuali mereka diuji selama pemeriksaan panggul. Karena infeksi ini dapat menyebabkan peradangan panggul, yang menyebabkan infertilitas.

Beberapa penelitian telah melihat risiko kanker serviks yang lebih tinggi pada wanita yang tes darah dan lendir serviksnya menunjukkan bukti infeksi Chlamydia masa lalu atau saat ini.

Studi tertentu menunjukkan bahwa bakteri Chlamydia dapat membantu HPV tumbuh dan hidup di leher rahim yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks.

Kehamilan

Wanita yang memiliki tiga atau lebih kehamilan penuh memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks. Diperkirakan ini mungkin disebabkan oleh peningkatan paparan infeksi HPV dengan aktivitas seksual.

Penelitian telah menunjukkan perubahan hormon selama kehamilan yang mungkin membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi HPV atau pertumbuhan kanker.

Pemikiran lain adalah bahwa wanita hamil mungkin memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah, memungkinkan infeksi HPV dan pertumbuhan kanker.

Memiliki riwayat keluarga kanker serviks

Kanker serviks dapat terjadi pada beberapa keluarga. Jika ibu atau saudara perempuan Anda menderita kanker serviks, peluang Anda terkena penyakit ini lebih tinggi daripada jika tidak ada seorang pun di keluarga yang mengidapnya.

Beberapa peneliti mencurigai bahwa beberapa kasus yang jarang dari kecenderungan keluarga ini disebabkan oleh kondisi bawaan yang membuat beberapa wanita kurang mampu melawan infeksi HPV daripada yang lain.

Status ekonomi

Banyak wanita berpenghasilan rendah tidak memiliki akses mudah ke layanan perawatan kesehatan yang memadai, termasuk skrining kanker serviks dengan tes Pap dan tes HPV. Ini berarti mereka mungkin tidak diskrining atau dirawat karena pra-kanker serviks.

Perlu diketahui bahwa BPJS Kesehatan memberikan fasilitas skrining kanker serviks bagi peserta JKN perempuan.

Itulah 10 faktor risiko penyebab kanker serviks yang perlu Anda waspadai. Mengingat gejala awal kanker serviks tidak dapat diketahui, sebaiknya jangan abaikan jika Anda mengalami perdarahan di luar siklus menstruasi atau masa menopause.

Segera lakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat untuk memastikan penyebab keluhan kesehatan yang Anda alami. Kondisi ini bisa menjadi salah satu gejala kanker serviks.

TRENDING

ARTIKEL TERBARU