Ratusan Warga Berkumpul di Alun-Alun Lasem Kota Pusaka, Ada Apa?

Rembang , Alun-alun Kota Pusaka Lasem terlihat dipadati ratusan pengunjung sabtu malam, 16 Juni 2024.

Momen ini tidak lain dikarenakan adanya pagelaran seni dan budaya dalam rangka pra acara rangkaian Haul Mbah Sambu tahun 2024.

Setelah tahun lalu mengusung tema ngaji budaya, tahun ini pagelaran seni budaya di Lasem memiliki tema “Gelar Seni Budaya Nusantara”.

Adalah Abdul Aziz, Wakil ketua komisi E DPRD Jawa Tengah yang juga sebagai inisiator pagelaran seni budaya Nusantara di Lasem.

Pagelaran seni dan budaya Nusantara ini menampilkan beberapa tarian tradisional seperti Tari Saman, dan Tari Tiga Negri.

Ada juga kesenian asli Lasem Jedoran Bonang, dan Kentrung Gang Bontoe dari desa Soditan.

Ratusan warga tampak antusias menikmati acara ini. Terlihat dari penampilan pertama kentrung Gang Bontoe yang membawakan Lir ilir, alun-alun tiba-tiba menggema dengan nyanyian bersama.

Turut hadir juga tokoh-tokoh Lasem seperti Ketua MWC NU Lasem, Kapolsek Lasem, Danramil, Para Kyai, Kepala Desa, dan beberapa Kepala dinas Kabupaten Rembang.

Dan hampir semua tokoh-tokoh yang hadir, ikut mengisi acara dengan membawakan puisi sebagai hiburan bagi warga yang datang.

Disela pertunjukan pagelaran, Abdol Aziz mengingatkan tentang Relevansi Budaya dan dakwah dalam sejarah.

“Kita tau seni budaya dan dakwah memiliki hubungan yang sangat erat. Para pendahulu kita sudah memberikan contoh. Bahwa dakwah menggunakan seni dan budaya, cenderung lebih bisa diterima”, terangnya.

“Sunan bonang dengan kidungnya, sunan kalijaga dengan tembang lir ilirnya. Dan masih banyak lagi”, imbuhnya.

Abdul Aziz juga menyampaikan bahwa setiap hal yang memiliki semangat kebaikan, harus dilanjutkan.

“Setiap Energi positif jangan pernah menyusut, apalagi sampai hilang. Pokoknya ketika ada hal-hal baik, itu harus kita pertahankan, harus tetap ada, dan dilanjutkan”, pungkas Gus Aziz.

Trending :   Langkah Sukses Mendirikan Bisnis Cake & Bakery Mulai Dari Nol Bagi Pemula

Senada apa yang disampaikan Gus Aziz. Mujib el Muis juga menyampaikan, budaya merupakan media atau sarana yang bisa membuat semua agama tersemyum.

“Yang Islam tetap tersenyum dengan ke-Islamannya. Yang kristen, tetap tersenyum dengan kekristenannya, yang budha tetap tersenyum, yang hindu, yang kong gucu juga tetap tersenyum.

Pokoknya semua tetap bisa tersenyum. Karena semua disampaikan dengan cara yang baik. Bukan paksaan yang bisa memicu konflik”, ungkapnya.

Pentas hiburan rakyat ini ditutup dengan sholawat dan foto bersama dari pelaku seni, dan tokoh di Kecamatan Lasem.

TRENDING

ARTIKEL TERBARU