Mantan Dekan Al- Azhar Akan Berkunjung ke-Indonesia, Ini Profilnya!

Indonesia sebagai Negara pecinta ilmu akan kembali dikunjungi oleh Tokoh dari Al azhar, Mesir. Beliau merupakan salah satu ulama besar yang mewakafkan hidupnya dalam dunia pendidikan Islam. Rencananya, kedatangan ulama dari Mesir ini akan dijadwalkan tanggal 16 – 30 Agustus 2024. Berikut profil lengkapnya.

Nama : Prof. Dr. Syekh Jamal Faruq Jibril Mahmud al-Daqqaq al-Azhari
TTL : Mesir, 27 Mei 1960M / 01 Dzulhijjah 1379 H.

Riwayat Pendidikan :

  1. Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah di Ma’had al-Azhar di Farshout
  2. S1 Fakultas Dakwah Islamiyyah Universitas al-Azhar (1984)
  3. S2 Fakultas Dakwah Islamiyyah Konsentrasi Kajian Agama dan Mazhab Universitas al-Azhar (1990)
  4. S3 Fakultas Ushuluddin Universitas al-Azhar, Mesir (1994)

Jabatan :

  1. Dekan Fakultas Dakwah Islamiyyah Universitas al-Azhar, Kairo Mesir (2015-2019)
  2. Imam dan Khatib di Kementerian Wakaf Republik Arab Mesir (1986)
  3. Diangkat menjadi dosen pembantu (1990) dan menjadi dosen tetap (1994)
  4. Menjadi dosen terbang di Kuliah Dirasat al-Islamiyyah wa al-Lughah al-Arabiyyah Dubai, UEA (2001-2007)
  5. Pengajar Al-Qur’an di beberapa majelis pengajian
  6. Pengajar Ilmu Tauhid dan Mantik di Masjid Al-Azhar, Kairo

Prof. Dr. Syekh Jamal Faruq Jibril Mahmud al-Daqqaq adalah salah satu ulama besar Al-Azhar Mesir. Syekh Prof. Dr. Jamal Faruq Ad-Daqqaq adalah pakar dalam bidang ilmu akidah dan ilmu kalam dari al-Azhar Mesir. Beliau menguasai 10 riwayat Qira’at Al-Quran sekaligus dari jalur yang berbeda-beda. Beliau termasuk sosok yang menguasai berbagai macam ilmu sejak mulanya, telah meminum inti sari murni berbagai pemahaman dan menguasai benar lautan ilmu Aqli dan Naqli.

Syekh Prof. Dr. Jamal Faruq pada tahun 2015-2019 menjabat sebagai dekan Fakultas Dakwah Islamiyah Universitas Al-Azhar, Mesir.

Profil Prof. Dr. Syekh Jamal Faruq Jibril Mahmud al-Daqqaq al-Azhari

Saat kecil, beliau dibina oleh Syeikh Muhammad Mansur untuk menghafal Alquran di Farshout, sebuah kota yang terletak di provinsi Qena, Mesir, tak hanya menghafal, beliau pun telah rampung menyelesaikan 10 Qira’at di bawah bimbingan Syekh Abdul Hakim Abdul Latief dan telah diijazahkan langsung oleh sang guru.

Trending :   Mudik Pake Motor? Simak Tips Aman Berikut ini!

Dilanjutkan dengan menempuh pendidikan formal tingkat dasar, menengah dan tinggi di Madrasah Al-Azhar, Farshout. Tak sampai situ, kegigihannya dalam menuntut ilmu semakin terlihat ketika beliau melanjutkan studinya di Universitas Al-Azhar, tak tanggung-tanggung, gelar Doktor beliau gaet dari Universitas yang menjadi barometer kajian keislaman di dunia.

Kemudian saat ini beliau telah lama berkelurga bersama sang isteri, mereka dikaruniai tiga orang anak, Zainab, Ahmad dan Muhammad, namun walau telah berkelurga, amanahnya sebagai seorang alim tetap ia penuhi dengan cara terus menebar manfaat melalui pengajian yang beliau buka.

Di tengah kesibukannya sebagai dosen, beliau juga aktif mengajar di Masjid Al-Azhar dan beberapa madhiyafah (majlis taklim) yang ada di sekitar Darrasah. Muridnya pun beragam, dari masyarakat lokal, mahasiswa asing hingga para masyaikh turut hadir di majelis yang beliau ampu. Inilah yang menjadi salah satu karakter para ulama yang lahir dari rahim Al-Azhar, mereka tidak pernah memandang kasta-sosial dalam melakukan apapun itu, terutama yang berkaitan dengan ilmu.

Beliau aktif mengajar ilmu Qira’at dan tilawah, pernah juga menjadi khatib sekaligus membuka majelis syarh Kharidah Bahiyyah dalam Ilmu Tauhid karangan Imam Dardir di Masjid Al-Azhar. Sampai detik ini pun beliau masih sering mengisi majelis ilmu di berbagai tempat, khususnya di Madyafah Mirost Al-Habib, Madyafah Syekh Ismail shadiq Al-Adawi, Ruwaq Jawi, Hay Sabi’ bersama para pelajar Malaysia.

Beliau menyelesaikan strata satu pada tahun 1984, strata dua tahun 1990 dan dan program doktoral pada tahun 1994. Walaupun tamatan kuliah dakwah namun juga menguasai bidang ilmu lain termasuk qiraah dan fiqh.

Beliau sering menghadiri halaqat keilmuan dan diundang mengikuti muktamar bersama ulama-ulama dunia lainnya. Diantaranya muktamar tasawwuf di Kurdistan, Iraq 2010 M dan beberapa muktamar ilmiyah lainnya yang diadakan beberapa negara lainnya.

Trending :   Takjil on The Road PMPR di Lasem, Pak Camat: "Semoga Menjadi Berkah"

Beliau merupakan salah satu pengajar aktif di Masjid Al-Azhar dan penulis produktif buku keislaman. Beliau Prof. Dr. Jamal Faruq seringkali menuangkan ilmunya dalam bentuk tulisan dan karya, diantara beberapa karya beliau adalah sebagai berikut :

Kitab Karya Prof. Dr. Syekh Jamal Faruq Jibril Mahmud al-Daqqaq al-Azhari

  1. Dirâsât Nassiah fî al-Sîrah al-Nabawiyah
  2. Al-Ikhtilâf fi Masâil al-Dîniah : Majâlâtuhu wa da’aimuhu al-Khuluqiyyah.
  3. Mabhats fî al-Tawasul wa Radd al-Syubuhât al-Mâni’in
  4. ‘Alâqah al-Dîn bi anwâ’ al-Tsaqâfah wa al-Tahżîb

5.Ta’lîk a’la Kitâb (Durrunazim fî Zikr al-Khulf baina Riwâyatai Duri Abi Amru wa Hafs Asim) Li Abi Bakr al-Nasyiri dalam Ilmu Qiara’at

  1. Mabhats fî Masâil al-Akîdah al-Islamiyyah
  2. Ta’lîk a’la Syarh al-Jazariyah fî Ilm al-Tajwîd
  3. Bahtsun haula Ta’addudiah al-Adyân wa al-Syarâi’
  4. Bahtsun ‘an Mafhûm Ahlu al-Sunnah wa al-Jamâ’ah dan masih banyak lagi.

TRENDING

ARTIKEL TERBARU